Signifikansi Perkataan Kristus Tentang Roti Hidup Yang Menghidupkan Di Dalam Yohanes 6:48-51

Wasidi Sugianto, Daniel Demmalio

Abstract


Kecenderungan manusia pada umumnya, termasuk jemaat Tuhan, yang dalam filosofi dan implementasinya hanya memprioritaskan hal yang bersifat kontemporer, yakni makanan jasmaniah. Kini dievaluasi oleh Yesus Kristus dengan tajam, konkrit, dan kemudian diberikan solusi dengan penawaran akan roti yang menghidupkan hingga pada kekekalan. Urgennya roti hidup yang menghidupkan hingga kekakalan, haruslah mendapat tempat yang prioritas di dalam kehidupan umat Tuhan atau gereja masa kini. Itulah sebabnya, penulis memaparkan karya tulis ini, dengan maksud bukan hanya bersifat akademik. Namun, penulis ingin mengajak melalui tulisan ini untuk lebih mengutamakan kebutuhan akan roti hidup yang menghidupkan, yang hanya datang dan bersumber dari Tuhan Yesus (Yohanes 6 :48-51) untuk dinikmati, agar memperoleh dan memiliki pengharapan yang pasti akan hidup yang kekal, sebagaimana yang dijanjikan oleh Yesus Kristus sendiri.

 

The human tendency in general, including God's congregation, in its philosophy and implementation only prioritizes contemporary things, namely physical food. Now evaluated by Jesus Christ sharply, concretely, and then given a solution by offering bread that will live to eternity. The urgency of the bread of life which revives to eternity, must have a priority place in the lives of God's people or the church today. That is why, the author describes this paper, with the intention not only of an academic nature. However, the author wants to invite through this writing to prioritize the need for the bread of life that gives life, which only comes and is sourced from the Lord Jesus (John 6:48-51) to be enjoyed, in order to obtain and have a sure hope of eternal life, as promised by Jesus Christ Himself.


Full Text:

PDF

References


Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry – Yohanes 1-11, (Surabaya: Penerbit Momentum, 2010)

William Hendriksen, New Testament Commentary – John, (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 2004)

J. D. Douglas, dkk., Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid 1 A-L, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1992)

Sugiyono, Prof. Dr., Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta,2015)

Herman N Ridderbos, Injil Yohanes Suatu Tafsiran Theologis (Surabaya: Penerbit Monemtum 2012)

William Van Gemeren, Interpretasi Perjanjian Lama, (Surabaya: Penerbit Momentum, 2011)

Samuel Benyamin Hakh. Perjanjian Baru: Sejarah dan Pokok-pokok Teologisnya. (Bandung: Bina Media Informasi, 2010)

Leland Ryken.James C, Wilhoit.Tremper Longman III, The Dictionary of Biblical Imagery, (Surabaya: Penerbit momentum, 2011)

Stephen Tong, Apa Yang Kami Percaya? (Surabaya: Penerbit Momentum 2013)

W. Gary Crampton, Verbum Dei (Alkitab: Firman Allah), (Surabaya: Penerbit Momentum 2011)

Will Metzger, Tell The Truth, (Surabaya: Penerbit Momentum 2005)

Stephen Tong, Apa Yang Kami Percaya? (Surabaya: Penerbit Momentum 2013)

D. Khul,” Gereja Pada Zaman Perjanjian Baru, Reformasi dan Masa Kini” (Batu, Malang: Departemen Literatur Yayasan Persekkuan Pekabaran Injili Indonesia, 1979)

Ronald H. Nash, Iman dan Akal Budi (Surabaya: Penerbit Momentum,2011)

Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Ketiga (Jakarta; Balai Pustaka, 2001)

Leland Ryken.James C, Wilhoit.Tremper Longman III, The Dictionary of Biblical Imagery,(Surabaya: Penerbit Momentum, 2011)

J. Douglas, “Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid ll M-Z” (Jakarta: Yayasan Komunikai Bina Kasih/OMF,2000)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 The Messengers: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.