Keteladanan Yesus dalam Melayani berdasarkan Injil Yohanes 13:1-20

Vena Lestari

Abstract


Pola Keteladanan Yesus menurut Injil Yohanes 13: 1-20, melalui komunitas Yohanes, menjadi penelitian sentral untuk mendapatkan pesan bagi kehidupan gereja dan masyarakat saat ini, belajar dari sikap cita-cita Yesus.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tinjauan literatur / studi literatur untuk menggambarkan, menganalisis makna keteladanan Yesus observasi, penilaian, analisis dan triangulasi data sehingga pola keteladanan Yesus sesuai dengan Injil Yohanes 13: 1 -20, untuk diterapkan dalam kehidupan  Gereja dan masyarakat.

Menurut pola keteladanan Yesus dalam Injil Yohanes 13: 1-20 adalah:  melayani dengan kasih, rendah hati, mengajar dan memberi contoh sebagai guru, memimpin jalan dengan kekuatan yang membebaskan dan menghidupkan dan menghidupkan serta mau membuat pengorbanan. Jadi Keteladanan yesus memberi  kontribusi bagi setiap pemimpin Kristen di gereja dan Masyarakat dan menjadi     berkat bagi dunia.

 


Keywords


keteladanan Yesus, Melayani, Injil Yohanes 13:1-20

Full Text:

PDF

References


Dr. David L. Baker. Satu Alkitab Dua Perjalanan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Hlm 205

Drs. Suharso dan Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya, 2011. Hlm 390.

Majalah Reformata Edisi 177. Tahun XI 1-31 Juli 2014. Oleh Hotman J. Lumban Gaol dengan judul “Preseden”

Dr. Zubaedi, M. Ag., M. Pd.. Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2011. Hlm 164.

Sarmanu, Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Statistika, (Surabaya: Airlangga University Press), Hlm 2.

Syaiful Bahri, S.E., M.SA., Akt., Metodologi Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: ANDI Offset, 2018) hlm. 10)

Drs. Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Edisi Lux. Semarang: Widya Karya, 2011. Hlm 582.

Ahmad Saifuddin, Psikologi Agama : Implementasi Psikologi untuk memahami perilaku beragama, ( Jakarta Timur : KENCANA, 2019), hlm 240.

Pdt. Drs. Henk ten Napel, Jalan yang lebih Utama Lagi : Etika Perjanjian Baru, (Jakarta: Gunung Mulia, 2006), hlm 214.

W. R. F. Browning, Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible, (Jakarta: Gunung Mulia, 2009), hlm 191.

Malcolm Bownlee, Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-fator di dalamnya, (Jakarta: Gunung Mulia, 2006), hlm 210.

Faisal Faliyandra, Tri Pusat Kecerdasan Sosial: Membangun hubungan Baik antar Manusia pada lingkungan Pendidikan di Era Teknologi, (Malang: Literasi Nusantara, 2019), hlm 87

Drs. Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Lux, (Semarang: Widya Karya, 2011), hlm. 511.

Dr. BS> Mardiatmadja, S.J., Panggilan hidup Manusia, (Yogyakarta: Kanisius, 1982) , hlm 69

Dr. Ahmad Susanto, M. Pd., Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hlm 191.

William Barclay. Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Surat-surat Galatia & Efesus. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008. Hlm 203.

William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Injil Matius Ps. 1-13, (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), hlm 147.

John M. Drescher, Doing what comes Spiritually melakukan buah roh, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008) hlm 75.

Peter Garlans Sina, The Inspiration of Learning, (Jakarta: Guepedia, 2015), hlm 304.

Daniel C. Arichea dan Howard A. Hatton, Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Yudas dan Surat Petrus yang Kedua, (Jakarta: LAI, 2008) hlm 63.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 The Messengers: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.