MARTABAT DAN HAK ASASI ANAK JALANAN (Dikembangkan dari tema Martabat dalam Menjadi-Mencintai. Berfilsafat Teologis Sehari- hari)

petrus pasalima, petrus pasalima

Abstract


Fokus tulisan ini terletak pada tema Martabat dalam buku Menjadi-Mencintai. Karya ini juga mengambil beberapa referensi lain untuk memperdalam pembahasannya. Peristiwa pokok yang diangkat dalam artikel ini adalah fenomena anak jalanan di Indonesia.Metodologi yang digunakanialah membaca, merefleksikan, dan mencoba untuk menemukan kaitan antararealitas anak jalanan dengan konsep martabat. Ada tiga temuan dalam karya ini.Pertama, data menunjukkan bahwa masih banyak anak jalanan di luar sana. Kehidupan mereka sungguh tragis mulai dari menerima tindak kekerasan fisik hingga pelecehan seksual. Kedua, martabat hanya milik manusia dan tak dapat diregut. Karena itu, setiap orang wajib saling menghormati. Namun, yang terjadi pada anak jalanan malah kebalikannya. Akibatnya,bocah jalanan menjadi liyan di negara sendiri. Ketiga,mengangkat martabat anak jalanan dapat dimulai dari menjamin hak dasar mereka sebagai warga negara, yakni hak untuk hidup, tumbuh kembang, mendapat perlindungan, dan berpartisipasi. Tugas ini menjadi milik negara, Gereja, dan semua orang sebagai sesama.

Keywords


Kata Kunci:Anak jalanan, martabat, hak dasar, manusia

Full Text:

PDF

References


Buku

Ceunfin, Frans, ed. Hak-Hak Asasi Manusia. Pendasaran dalam Filsafat Hukum dan Filsafat Politik(Jilid 1). Maumere: Ledalero, 2004.

Riyanto, Armada. Aku dan Liyan. Kata Filsafat dan Sayap. Malang: Widya Sasana Publication, 2011.

__________. Menjadi-Mencintai. Berfilsafat Teologis Sehari-hari. Yogyakarta: Kanisius, 2013.

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Prenadamedia Group, 2010.

Internet

Rosadi, Doddy. “Ditanya Bocah 12 Tahun, Paus Fransiskus Berlinang Air Mata.” suara.com (18 Januari 2015).Diakses 1 Desember 2019.https://www.suara.com/-news/2015/01/18/140735/ditanya-bocah-12-tahun-paus-fransiskus-berlinang-air-mata.

Maringga, Hendra. “Berziarah Bersama Anak Jalanan.” hidupkatolik.com (20 November 2017). Diakses 1 Desember 2019. https://www.hidupkatolik.com/2017/11/20/14751/-berziarah-bersama-anak-jalanan/.

Jurnal

Pardede, Yudit Oktaria Kristiani. “Konsep Diri Anak Jalanan Usia Remaja.”Jurnal Psikologi Vol. 1, No.2(Juni 2018): 146-151.

Koran

Aisyah, Siti. “Lecehkan 20 Siswa Tunarungu, Dua Pastor Dihukum 4 Dekade.” Jawa Pos, Rabu, 27 November 2019.

Bimantara, J. Galuh. “Si Gadis Cilik dan Tragedi Hidupnya.” Kompas, Senin, 25 November 2019.

Putranto, Angger. “Angkat Martabat Anak Hutan.” Kompas, Rabu, 27 November 2019.

([Nama penulis dengan inisial]). “Anak Jalanan Juga Warga Negara.” Kompas, Kamis, 28 November 2019.

([Nama penulis dengan inisial]). “Anak Jalanan Masih Terabaikan.” Kompas, Senin, 25 November 2019.

([Nama penulis dengan inisial]). “Belajar dari Surabaya, Tangani yang Rentan.” Kompas, Rabu, 27 November 2019.

([Nama penulis dengan inisial]). “Guru Cabuli 6 Siswa SD di Banda Aceh.” Kompas, Kamis,28 November 2019.

([Nama penulis dengan inisial]). “Keluarga Pulangkan Jenazah Korban.” Kompas, Kamis, 28 November 2019.

([Nama penulis dengan inisial]). “Penuhi Hak Dasar Anak.” Kompas, Selasa, 26 November 2019.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 The Messengers: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.